Share

Monday, May 26, 2014

Angel Dead

Mungkin aku tidak pernah sesial ini sebelumnya, namun ini lah yang terjadi. Baiklah, sebelum aku memulai ceritaku, aku akan memulainya dengan kalian..
Kalian percaya kepadaku bukan?? Kalian tidak akan menanggapku sinting bukan?? Terima kasih bila kalian sudah percaya kepadaku.

Ini di mulai, ketika sabtu pagi, aku membantu keluargaku memotong rumput di halaman rumahku. Tiba-tiba aku mendengar suara menangis dari Katty, gadis kecil tetanggaku, dengan penasaran aku mendekatinya, ketika ku Tanya kenapa dia menangis, dia menunjuk ke dahan atas, disana aku melihat Fluppy, kucing jelek yang terjebak di atas sana.. bodoh bukan, dia bisa memanjat namun tidak bisa turun, aku jadi mempertanyakan apakah dia adalah kucing??


singkat cerita, aku mulai memanjat dan meraih Fluppy kecil. Ku lemparkan dia dan Katty menangkapnya, kemudian tersenyum manis sebelum meninggalkanku, namun apa yang terjadi berikutnya adalah.. aku terjebak disana. Namun aku bukan kucing yang hanya mengeram saat terjebak disana, dengan sedikit berhati-hati, aku mencoba meraih beberapa dahan hingga aku terpeleset jatuh, kakiku patah.. dan kedua orang tuaku membawaku menuju Rumah sakit.

Ironis sekali. Di rumah sakit, ibu mulai berbicara dengan beberapa Perawat penjaga tentang dimana aku akan di kamarkan, karena menurut Dokter, aku harus menginap, untuk pemeriksaan apakah tulangku baik-baik saja beberapa hari kedepan.
Sesungguhnya aku tidak mau, namun ini ibuku yang meminta, jadi sebagai anak yang baik aku menerimanya.

Aku melamun di Lobby rumah sakit, hingga aku mendengar, seorang pria tua yang berbicara keras dengan seorang suster muda yang cantik. Aku mengamatinya, mereka berbicara tentang pria tua itu yang ingin pulang.. aku sedikit terkekeh, hingga akhirnya, suster muda itu menyerah dan pria tua meninggalkan Rumah sakit dengan masih mengenakan pakaian piama Rumah sakit. Aku terkekeh beberapa saat betapa konyolnya pria aneh itu.

Aku masih menunggu, ketika suster muda itu melewatiku dan melirikku beberapa saat, dia datang ke Suster penjaga dan berbicara dengan ibuku untuk beberapa saat..
Ibuku kembali dan tersenyum kepadaku, kemudian mendorong kursi Rodaku sembari berbicara.. “kau beruntung Steven, ada kamar kosong untukmu.. pemiliknya baru saja pulang.”

Yang terjadi selanjutnya adalah, aku di rebahkan di Ranjang kamar baru itu.. dan suster muda itu yang akan menjaga diriku.
Ibuku sudah pulang hanya aku dan suster muda itu, mencoba bersikap akrab aku bertanya tentang pria itu..
“kenapa anda berteriak tadi kepada pria tua itu??”
“eh” dia menoleh melirikku, “seharusnya pria itu belum boleh pulang. Tapi entahlah.. dia sedikit sinting..”
“jadi dia pulang tanpa ijin dokter?? “ tanyaku kembali.
Suster itu tersenyum sesekali kepadaku, mengangguk kemudian meninggalkanku.. aku berdeham kecil meraih Komikku hingga tanpa ku sadari, hari sudah menjadi gelap.

**

Malam itu cukup sunyi, tidak ada suara terdengar setelah 4 jam suster itu meninggalkanku, ibu ku juga menelphone dia tidak bisa menjagaku.. meskipun aku kesal, aku menerimanya.. toh ada komik dan game PSP kesukaanku.

Perlahan-lahan, semakin sunyi dan aku semakin sering melihat ke beberapa ruangan di pojok, terlebih saat suara-suara aneh mulai terdengar di telingaku.
Aku jadi semakin panic. 
Semua itu mencapai ujung ketakutanku saat, angin kencang membuat jendelaku terbanting, aku menarik selimut kemudian meringkuk.. hingga sesuatu yang Hitam besar dan menutupi wajahnya terlihat oleh mataku.. aku mengikik ngeri, sosok Gelap dengan membawa sabit Besar kini menatapku.. matanya merah namun wajahnya tidak terlihat jelas, dia mengenakan sebuah Jubah Hitam dengan sayap –terkepak lebar.. menyerupai gagak..
Aku mulai berkeringat dingin menyaksikan itu.. hingga, suara besarnya mulai terdengar..

“ini adalah Waktunya.. kau harus ikut denganku untuk menghadapi hari pembalasan.. “

Suaranya sangat besar dan mengerikan, aku ketakutan semakin takut untuk melihatnya.. 

“kau sudah banyak melakukan dosa, jadi ikutlah denganku..” makhluk mengerikan itu membacakan banyak hal buruk kepadaku, dosa-dosa yang bahkan tidak ku mengerti, menceritakanya secara terperinci sungguh, aku gemetar dan tidak mampu berbicara apa-apa.. kecuali..
“si-si-si apa kau??” aku mencoba sebisaku, meski harus tergagap.. 

“aku adalah yang berhak menjemputmu..”

Aku mulai berpikir ini adalah Malaikat kematian. Sangat mengerikan, aku tidak bisa menceritakanya secara detail.
“Philips Wenchester, sekarang waktunya kau ikut denganku..”

Aku memekik kemudian menatapnya dan bertanya kepadanya. “Philips?? Kau salah orang. Aku bukan Philips, aku Steven.. Steven Drigory. Sepertinya kau salah orang.”
“jangan berbohong!!” teriaknya dengan mengangkat Sabit besarnya, aku mulai berteriak Histerris.. mataku terbelalak seperti mau melompat keluar.

Hingga Suster muda itu membanting pintu dan menatapku pucat..
“Tanyakan saja kepadanya?? Aku bukan Philips. Hei, Suster katakan kepadanya.. namaku bukan Philips??”

Suster itu menatapku kebingungan, namun aku mencoba meyakinkanya, bahwa makhluk itu sudah salah menemuiku.
Dia hanya mematung, bertanya dengan tolol tentang apa yang terajdi kepadaku, mendengar itu, aku menerjangnya dan mencekik leher suster muda itu.. aku berteriak kepadanya.
“Katakan.. katakan.. aku bukan Phiips?? Katakan.. “
Hingga perlahan-lahan semuanya memudar.

**

Sekarang aku disini, di sebuah Kamar Kosong. Tanganku terikat, kakiku terikat.. semuanya terikat!!
mereka mengurungku dan mendiagnosaku menderita ketakutan secara berlebihan, atau sakit Jiwa.
Makhluk itu masih disini, dia terus berteriak kepadaku, agar aku mengaku sebagai Philips.. dia terus membacakan tentang Dosa-Dosaku.

Aku mulai tidak perduli.

Jadi. Kalian percaya kepadaku bukan?? Namaku bukan Philips. Bila kalian percaya.. tolong, jelaskan kepadanya?? Siapa aku, dan siapa Philips??




No comments:

Post a Comment